[Melesat Secepat Meteoroid]

entah sejak kapan kau menjelma menjadi tempat berpulang paling aman di muka bumi. berapa kecepatan meteoroid yang jatuh dari angkasa hingga sampai ke bumi? kau melesat secepat itu. terburu-buru. tidak bisa aku tangani.

selama ini aku hanya ketergantungan dengan obat sakit kepala, entah bagaimana ceritanya kau bergabung bersamanya. sudah sampai di tahap mana aku akhirnya bergantung padamu? entah.

sedih yang sering aku sampaikan lewat sebuah kalimat kini bisa aku salurkan melalui suara. ia terdengar. rupanya begitu menyedihkan. sudah berapa lama suara itu tertahan?

yang aku tahu malam penuh sesak tidak akan menghilang secepat kau menghirup rokok dan membuang asapnya. lewat kalimat-kalimat menenangkan yang kau kirim pada perempuan yang menari dengan patah hatinya ini, kau menyembuhkannya. tidak secepat asap rokok yang menghilang di udara. perlahan, kau akhirnya membuat dia mau membalut lukanya sedikit demi sedikit.

terbiasa lalu kemudian bergantung adalah hal yang paling tidak aku sukai. untuk manusia yang sudah terbiasa ditinggal, melepas genggaman tetap saja selalu terasa berat dan sesak.

jika sudah begini, jelaskan berapa harga yang harus aku bayar untuk sebuah luka nantinya?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Ruang Tengah]

[Hidup]

[Terbang]