[Kamu Menemukanku Yang Terluka Kala Itu]
kamu menemukanku yang terluka kala itu, mencoba mengajaku berbicara, menawarkan uluran tangan, membiarkan aku mengijinkanmu merawat luka. aku yang pengadu selalu datang padamu tiap kali luka aku dapati, dengan telaten kamu merawat luka-luka tanpa pernah memarahiku.
"kenapa tidak pernah marah?" tanyaku.
"kenapa harus?", ya kamu selalu balik bertanya.
mulanya aku datang dengan luka besar yang menganga, hingga datang hari dimana aku merasa goresan kecil juga harus kamu sembuhkan.
"aku terluka"
"lihat, luka lagi"
"kalau lukanya kecil akan tetap diobati juga?", begitulah aku pada akhirnya selalu mendatangimu.
dulu aku pikir ini akan jadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia. aku pikir kita akan masuk ke dalam buku sejarah sebab menjadi salah satu cerita yang tidak memiliki akhir. sayangnya aku terlalu banyak menduga. pada akhirnya peran dokter dan pasien yang sedang kita mainkan harus berakhir. kamu menyerah merawatku kan?
aku terlalu merepotkan, kamu ingin aku tidak menjadi orang yang lemah, ataukah kamu menganggap aku tidak memerlukan pengobatanmu lagi?. kamu bebas membernarkan terkaanku, asal jangan opsi ketiga. sejujurnya, aku belum sembuh seutuhnya.
Komentar
Posting Komentar