Postingan

Menampilkan postingan dari 2024

[Tidak Sama Rata]

Gambar
Seperti anak kecil pada umumnya, dulu aku begitu polos. Aku selalu mengira semua orang di dunia mendapatkan hal yang sama. Ada televisi di rumahku dan di rumah temanku. Ada kamar mandi di rumahku dan di rumah temanku. Waktu itu aku melihat kulkas di rumah temanku tetapi tidak ada kulkas di rumahku. Aku pulang dan merengek karena setahuku semua rumah harus memiliki kulkas, meski harus munggu agak lama setidaknya kulkas akhirnya ada juga di rumahku. Sudah kubilang semua hal di dunia ini dibagi rata untuk semuanya. Semua orang mendapatkan hal yang sama. Saat anak perempuan kecil berambut kriwil ini melihat kedua orang tuanya bertengkar, itu tidak menjadi hal yang menakutkan karena di matanya semua orang tua di dunia ini memang saling bertengkar. Orang tuaku beberapa kali beradu mulut saat malam hari, saling memaki dan berbicara dengan nada tinggi, mungkin di rumah temanku orang tuanya juga sedang malakukan hal yang sama, beradu mulut dan saling memaki dengan suara melengking....

[Hidup]

Gambar
Aku mulai muak dengan mimpi-mimpi yang satu persatu bukannya malah terwujud justru menjadi tak berwujud. Tegar tidak lagi terdengar gagah di telinga, menangis lebih membuatku merasa bahwa itu sesuatu yang keren. Jaman sekarang tidak semua orang mempunyai keberanian untuk meluapkan emosinya dalam bentuk bulir-bulir air yang keluar dari mata yang rasanya asin itu. Kalau orang lain malu untuk menangis, biar aku saja. Aku banyak menangis akhir-akhir ini, aku jengkel dengan purputaran dunia yang begitu ngebutnya, aku dan seluruh organ syaraf dalam tubuhku tidak cukup mampu menyesuaikan ritme putaran dunia dan berakhir dengan aku yang selalu saja tertinggal. Awalnya kupikir langkah orang-orang tidak perlu selalu selaras, tidak perlu ketukan yang selalu sama, tapi di tempatku berada sekarang, jika lambat maka kau akan dicemooh, dibandingkan, dan perlahan-lahan terbuang. Satu waktu aku pernah berpikir untuk melepaskan diri lebih dulu dibanding harus jadi orang yang terbuang nantiny...

[Terbang]

Gambar
Sulawesi Tenggara sekarang cuma jadi tempat untuk singgah bukan lagi sebagai tempatmu pulang apalagi sampai menetap. Terbang dari satu kota ke kota lain, begitu kamu sekarang. Seulas senyum tidak pernah luput dari wajahku kala melihatmu terbang jauh seperti saat ini. Benak sering bertanya sejauh dan sebesar apa mimpi anak lelaki yang pernah mati-matian aku kagumi itu. Dari dulu kamu selalu tinggi, tidak terjangkau oleh tangan kecilku, berkilau bahkan dari kejauhan. Berada di atas sana tidak akan membuatmu berbeda dari bintang-bintang karena sejak awal kamu adalah bagian dari mereka. BERSINAR. Dengan kecerdasan, kepribadian, dan pembawaanmu aku rasa orang-orang akan mudah jatuh suka, tapi ketahuilah diantara mereka aku yang akan selalu jadi nomor satu dalam hal menyukaimu dengan kegilaan ini.  Kepada orang-orang di belahan tempat yang pernah menemui dan jatuh suka padamu aku ingin pamer, diantara meraka hanya aku yang kamu hadiahkan sebuah buku, hanya aku yang pernah n...

[aku dan tidur siang]

Gambar
badan remuk dan tulang-tulang kaki ku yang patah. tidak pernah aku bayangkan badan yang selalu hidup nyaman ini harus berusaha terlihat kuat di usianya yang baru 23 tahun sebulan yang lalu. ( mau jadi anak kicil teyuss ) imajinasi masa depan yang sudah disusun sejak sekolah dasar sudah lama berserak, berantakan, hilang, hanya menyisahkan beberapa keping harapan akan masa tua yang masih tersisa.  sekali lagi aku katakan, hidup monoton namun penuh kenyamanan yang selama ini aku jalani nyatanya membuat aku menjadi seseorang yang lemah, aku mudah sekali menyerah jika lelah sedikit saja.  aku tidak suka kalau tidak ngapa-ngapain, aku juga tidak suka kalau terlalu banyak ngapa-ngapain, maaf banyak ngomong aku cuma pengen tidur siang kok

[berlutut dan memohon maaflah padaku...]

Gambar
september tiga tahun yang lalu, kau kirim banyak permohonan maaf, memintaku mencari yang lebih baik sebab kamu tidak bisa menyediakannya. [lelucon paling lucu sejauh ini] jika kamu datang lebih awal mungkin pagar rumahku akan aku buka dengan lebar, menyambutmu dengan hangat dan menerima permintaan maafmu. jikalau saja waktu itu kamu datang lebih awal. aku sempat menunggu, menawarkan diri akan tetap menerima kepulanganmu. kapanpun. tanpa batas waktu. pada satu malam. dua tahun yang lalu, aku mengirim sebuah pesan singkat padamu, "aku berhenti menunggu yaa", lalu memutus semua hal yang berkaitan tentangmu. dunia sempat kacau sekali. kehilanganmu begitu mengguncang jiwa. aku kehilangan berat badan. aku kehilangan senyum. aku kehilangan diriku. pergimu membuatku hilang arah saat itu. untuk kali pertama dalam hidup, aku berkenalan dengan pil tidur. aku yang hancur lebur kala itu sempat mengira tidak akan pernah sembuh. mana bisa menjadi utuh jika telah kehilangan ...