[apa memang konsepnya begini?]

-
perasaannya melow sekali hari ini. setibanya di rumah mata memerah ingin menangis saja, ingin meminta peluk pada siapapun yang aku temui pertama kali, tapi terlalu malu sebab aku katanya sudah dewasa. orang dewasa tidak menangis, jika menangis, menangisnya harus diam-diam. bagi orang-orang bumi, orang dewasa itu harus kuat, menangis hanya diperuntukkan untuk anak-anak atau orang lemah saja. kalau menangis berarti aku lemah. kalau menangis berarti aku anak-anak, aku tidak menangis, aku tahan agar tidak menangis karena aku orang dewasa, bukan anak-anak.

jika saja aku adalah anak 10 tahun, maka hari ini aku akan pulang ketika bunyi perut pertama terdengar.

jika saja aku anak 10 tahun, aku akan pamit pada teman-teman dan mengatakan bahwa aku akan pulang tidur siang sebab ibu akan memarahiku jika aku tidak tidur siang.

jika saja aku anak 10 tahun, aku tidak akan pergi ke luar rumah hingga sore hari tanpa makan dan tidur siang.

jika saja aku anak-anak dan bukan orang dewasa maka aku tidak akan menulis ini.

tidak ada yang memberitahuku jika menjadi dewasa akan semenyeramkan ini. apa semua orang dewasa lelahnya seperti ini atau lebih. jika tau begini aku tidak akan tumbuh cepat-cepat. tinggi badanku berhenti tumbuh sejak aku duduk di kelas 2 Sekolah Menengah Pertama. Kala itu aku pikir bila tinggi badanku berhenti aku tidak akan tumbuh menjadi orang dewasa, kala itu aku merayakan hari tidak akan menjadi orang dewasa dengan penuh suka cita.

9 tahun kemudian sejak perayaan itu aku kemudian menangis. tinggi badanku terhenti tetapi aku tetap tumbuh menjadi bagian dari mereka orang-orang dewasa. kuat-kuat kalau tidak kuat tetap harus kuat-kuat. tapi hari ini aku sedang tidak ingin menjadi orang dewasa yang kuat-kuat kalau tidak kuat tetap harus kuat-kuat. aku ingin menangis seperti anak-anak 10 tahun.

aku ingin menangis seperti anak-anak 10 tahun.





[kendari, 8 juni 2023]
dalam tulisan ini biarkan aku menjadi anak-anak yang sedang bercerita pada ibunya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Ruang Tengah]

-
Gambar
Semua orang selalu memaksaku untuk menikah. Saat sedang duduk di teras, sedang makan ikan bakar di meja makan, sekalipun sedang bermain dengan ponakan aku selalu ditanya kapan nikah? , asal mereka lihat aku bernafas maka mereka akan menembak dadaku telak dengan pertanyaan paling bodoh tapi paling sering aku dengar itu. Aku selalu berani menjawab beberapa kalimat pertama, tapi untuk penjelasan berikutnya air mata akan jatuh lebih cepat dibanding kata-kata yang akan keluar dari mulutku. Aku berani menjawab tapi tidak pernah berhasil sampai pada kalimat penjelasan. Lidahku selalu kelu. Kepalaku kembali memutar film lama yang latarnya di ruang tengah. Adegan pertama yang selalu aku lihat adalah kakak yang melayangkan tinjunya ke lemari kaca, darah segar ada dimana-mana, seseorang memegang tanganku dan seorang yang lain memelukku, mama menangis histeris seperti menggila. Yang mereka tidak tahu, pertanyaan kapan nikah yang selalu meraka lontarkan justru menjadi santapan nikmat ...
Baca selengkapnya

[Hidup]

-
Gambar
Aku mulai muak dengan mimpi-mimpi yang satu persatu bukannya malah terwujud justru menjadi tak berwujud. Tegar tidak lagi terdengar gagah di telinga, menangis lebih membuatku merasa bahwa itu sesuatu yang keren. Jaman sekarang tidak semua orang mempunyai keberanian untuk meluapkan emosinya dalam bentuk bulir-bulir air yang keluar dari mata yang rasanya asin itu. Kalau orang lain malu untuk menangis, biar aku saja. Aku banyak menangis akhir-akhir ini, aku jengkel dengan purputaran dunia yang begitu ngebutnya, aku dan seluruh organ syaraf dalam tubuhku tidak cukup mampu menyesuaikan ritme putaran dunia dan berakhir dengan aku yang selalu saja tertinggal. Awalnya kupikir langkah orang-orang tidak perlu selalu selaras, tidak perlu ketukan yang selalu sama, tapi di tempatku berada sekarang, jika lambat maka kau akan dicemooh, dibandingkan, dan perlahan-lahan terbuang. Satu waktu aku pernah berpikir untuk melepaskan diri lebih dulu dibanding harus jadi orang yang terbuang nantiny...
Baca selengkapnya

[Terbang]

-
Gambar
Sulawesi Tenggara sekarang cuma jadi tempat untuk singgah bukan lagi sebagai tempatmu pulang apalagi sampai menetap. Terbang dari satu kota ke kota lain, begitu kamu sekarang. Seulas senyum tidak pernah luput dari wajahku kala melihatmu terbang jauh seperti saat ini. Benak sering bertanya sejauh dan sebesar apa mimpi anak lelaki yang pernah mati-matian aku kagumi itu. Dari dulu kamu selalu tinggi, tidak terjangkau oleh tangan kecilku, berkilau bahkan dari kejauhan. Berada di atas sana tidak akan membuatmu berbeda dari bintang-bintang karena sejak awal kamu adalah bagian dari mereka. BERSINAR. Dengan kecerdasan, kepribadian, dan pembawaanmu aku rasa orang-orang akan mudah jatuh suka, tapi ketahuilah diantara mereka aku yang akan selalu jadi nomor satu dalam hal menyukaimu dengan kegilaan ini.  Kepada orang-orang di belahan tempat yang pernah menemui dan jatuh suka padamu aku ingin pamer, diantara meraka hanya aku yang kamu hadiahkan sebuah buku, hanya aku yang pernah n...
Baca selengkapnya