Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2023

[Pernikahan!]

Gambar
kelak ini akan jadi obrolan tanpa henti antara kita berdua. aku gak tau kita akan ketemu di versi yang mana. apakah bertumbuh bersama ataukah bertemu di satu garis yang diri sendiri sudah tentukan. aku memilihmu dan kamu memilihku. kita duduk mencari jawaban dari pertanyaanku tentang esensi pernikahan. kita duduk mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaanmu. aku banyak inginnya dan kamu tau aku yang begitu. aku ingin kita membahas warna cat rumah, les sekolah anak, pembagian tugas rumah, pendidikan. kita mungkin akan banyak menemukan perbedaan satu sama-lain, kerikil akan kita temui, aku ingin kita mulai berdiskusi bagaimana jika hari itu datang. solusi dari masalah-masalah, aku ingin kita membicarakan solusinya pun jika masalah itu justru tidak pernah datang sama sekali. kita tidak pernah diajarkan bagaimana menjadi orang tua yang baik dan benar. jika kita nanti salah, mari belajar bersama. ini kali pertama untuk kita. maka mari saling belajar. entah di versi yang mana. ak...

[Versi Terbaik Itu Yang Mana?]

Gambar
kita bertemu dan saling jatuh cinta. satu dari kita punya prinsip yang berbeda. prinsipmu pada akhirnya berada di singgasanah paling tinggi. "mari bertemu di versi terbaik" , sayangnya tidak ada buku yang menjelaskan versi terbaik itu seperti apa. aku coba memahami jika banyak mimpi yang ingin kamu kejar. ada banyak hal yang sayangnya tidak bisa kamu wujudkan jika langkahmu bersamaku. akan ada banyak tantangan dan mengajakku untuk ikut bukan ide yang bagus. kamu ingin aku bertemu denganmu saat kamu sudah siap segalanya. finansial yang stabil, emosional yang matang, segala hal yang kelak akan kita butuhkan. kamu bertumbuh aku bertumbuh jika kelak perasaannya masih sama mari bertemu di versi itu

[Melesat Secepat Meteoroid]

Gambar
entah sejak kapan kau menjelma menjadi tempat berpulang paling aman di muka bumi. berapa kecepatan meteoroid yang jatuh dari angkasa hingga sampai ke bumi? kau melesat secepat itu. terburu-buru. tidak bisa aku tangani. selama ini aku hanya ketergantungan dengan obat sakit kepala, entah bagaimana ceritanya kau bergabung bersamanya. sudah sampai di tahap mana aku akhirnya bergantung padamu? entah. sedih yang sering aku sampaikan lewat sebuah kalimat kini bisa aku salurkan melalui suara. ia terdengar. rupanya begitu menyedihkan. sudah berapa lama suara itu tertahan? yang aku tahu malam penuh sesak tidak akan menghilang secepat kau menghirup rokok dan membuang asapnya. lewat kalimat-kalimat menenangkan yang kau kirim pada perempuan yang menari dengan patah hatinya ini, kau menyembuhkannya. tidak secepat asap rokok yang menghilang di udara. perlahan, kau akhirnya membuat dia mau membalut lukanya sedikit demi sedikit. terbiasa lalu kemudian bergantung adalah hal yang paling tidak...

[Maaf Menipumu]

Gambar
aku memutuskan menjadi hujan. jatuh dengan deras. rintik. reda. berhenti. kemudian menghilang. aku mengecewakanmu sebab tak jadi seindah senja seperti inginmu. warnaku kelabu. tidak merah merekah. aku hanya hujan yang kesepian. maaf menipumu. membuat kau beranggap aku pribadi yang penuh warna. maaf telah menjadi hujan yang membawa awan kelabu untuk kamu yang mengharap senja merah merekah. aku akan meredah. berhenti. dan menghilang.

[Kamu Menemukanku Yang Terluka Kala Itu]

Gambar
kamu menemukanku yang terluka kala itu, mencoba mengajaku berbicara, menawarkan uluran tangan, membiarkan aku mengijinkanmu merawat luka. aku yang pengadu selalu datang padamu tiap kali luka aku dapati, dengan telaten kamu merawat luka-luka tanpa pernah memarahiku. "kenapa tidak pernah marah?" tanyaku. "kenapa harus?" , ya kamu selalu balik bertanya. mulanya aku datang dengan luka besar yang menganga, hingga datang hari dimana aku merasa goresan kecil juga harus kamu sembuhkan. "aku terluka" "lihat, luka lagi" "kalau lukanya kecil akan tetap diobati juga?" , begitulah aku pada akhirnya selalu mendatangimu. dulu aku pikir ini akan jadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia. aku pikir kita akan masuk ke dalam buku sejarah sebab menjadi salah satu cerita yang tidak memiliki akhir. sayangnya aku terlalu banyak menduga. pada akhirnya peran dokter dan pasien yang sedang kita mainkan harus berakhir. kamu menyerah merawatku k...

[Tahun-Tahun Kemudian]

Gambar
tahun-tahun kemudian. aku ingin duduk di teras depan rumah denganmu. jauh dari hiruk pikuk kota kendari yang terus bertumbuh. kita memilih menghabiskan masa tua di rumah sederhana dengan banyak bunga di halaman. di pelosok konawe selatan, konawe utara, atau dimanapun nanti. di rumah dengan cat putih tulang kita kemudian menghabiskan hari tua. satu waktu kita yang penuh cinta akan merasa kesepian, merindukan anak cucu yang mampir hanya sebulan sekali. di meja makan dengan dua kursi jati kita duduk berhadapan. tawa menyelinap ditengah makan malam kita kala itu. kau memuji aku yang masih saja lucu katamu. selepas makan malam kita kembali duduk di beranda. kala itu langit penuh bintang. secangkir kopi instan untuk kita berdua. seperti sebuah ritual. kita kembali hanyut dalam memori masa muda. pertemuan pertama, perkenalan pertama, obrolan pertama, ungkapan cinta pertama, dan banyak hal yang membuat kita akan semakin jatuh cinta setiap hari. di bawa sinar bulan dan lampu teras y...